Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2010

Antara Kebenaran dan Pembenaran

Ada seorang pemuda, yang baru pulang ke kampung halamannya. Dia membawa sebuah miksroskop yang dibelinya di kota, dengan maksud akan ditunjukkan kepada semua orang di kampungnya, bahwa ada sebuah alat ajaib yang bisa membuat seseorang mengetahui sesuatu yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Sesampainya di kampung, segera dia mengumpulkan teman-temannya di Pos Kamling desa, menunjukkan dan mengajarkan cara penggunaan mikroskop tersebut untuk melihat objek  atau benda-benda apa saja yang menarik untuk diketahui detailnya hingga ukuran terkecil. Semua temannya senang mendapat kesempatan menggunakan alat tersebut, masing-masing telah mencoba melihat benda-benda kesayangannya untuk dilihat ada apa dibalik benda tersebut. Bunga-bunga, daun, kulit kayu, bahkan mobil-mobilan pun menjadi objek. Setelah puas bersama teman-temannya, pemuda itu pulang ke rumahnya dengan gembira  bercampur bangga, karena telah dapat membuat teman-temannya takjub, bahkan orang sekampung gembira dengan ada

ARTI PENTING SEBUAH NAMA

Gambar
Oleh : Noor Shodiq Askandar Direktur Lembaga Manajemen Unisma, Malang William Shak es p ea re boleh saja bilang apalah arti sebuah nama, karena dianggap tidak berarti apa-apa. Untuk saat itu bisa jadi benar, karena pandangan masyarakat yang sering kali tidak mempersoalkan nama. Bisa jadi karena berbagai sebab, seperti budaya paternalistic yang sangat kental. Dimana tauladan sang tokoh lebih diikuti oleh ummatnya, lebih dari apapun juga. Akan tetapi, bisa jadi saat ini yang terjadi berbalik seratus delapan puluh derajat. Orang bisa sangat malu dan tidak percaya diri karena sebuah nama. Bisa juga orang sangat bangga karena nama yang disandangnya dengan berbagai deretan gelar yang berjajar. Begitu juga dalam memasarkan produk, nama menjadi penting. Dengan nama yang tepat, produk akan dapat secara cepat disampaikan ke pasar. Kenapa demikian? Beberapa ahli berpendapat bahwa nama memberikan banyak konsekuensi, antara lain : Pertama, nama dapat digunakan untuk menunjukkan kelas pasar pr

Renungan dalam Rangka SUMPAH PEMUDA: Entrepreneurship, Langkah Pasti Menurunkan Bendera Kemiskinan dan Pengangguran

Gambar
 Menurut laporan BPS, jumlah sarjana menganggur tahun 2008: 740.000 orang dan 2009: 900.000 orang, artinya kenaikan sekitar 20%. Jika angka itu ditambah lagi dengan yang non sarjana, maka jumlahnya akan semakin bertambah-tambah. Akurat tidaknya angka pengangguran ini, tidak terlalu penting lagi manakala kita membuka mata, melihat kenyataan, betapa rata-rata setiap 1 kursi lowongan kerja selalu diikuti oleh antrean panjang para pelamar. Pertumbuhan ekonomi yang masih lamban semakin menekan kemampuan daya serap tenaga kerja golongan usia muda ini dalam bersaing, karena konon setiap 1% pertumbuhan ekonomi hanya mampu menyediakan lapangan kerja   bagi   262.000 tenaga kerja secara keseluruhan. Penyebab utamanya adalah kurangnya ekpansi usaha maupun sulitnya terbuka usaha-usaha baru akibat pertumbuhan ekonomi yang belum memadai. Rumus yang paling alami terjadi, pengangguran menyebabkan kemiskinan, dan kemiskinan menciptakan kerawanan sosial. Menyongsong peringatan Sumpah Pemuda yang

Pekan Entrepreneurship Dunia (GEW)

Gambar
Dalam satu minggu, jutaan anak-anak muda dari seluruh dunia akan bergabung dalam sebuah gerakan mendunia untuk melahirkan gagasan-gagasan baru dan untuk menemukan cara-cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu. Hampir 100 negara secara bersamaan menjadi tuan rumah Pekan Entrepreneurship Dunia ini, sebuah inisiatif untuk memberikan inspirasi kepada generasi muda untuk berinovasi, berimaginasi dan berkreativitas. Untuk memikirkan hal-hal yang besar. Untuk mewujudkan impian. Untuk menunjukkan kemampuan mereka. Dilaksanakan Pada 15 - 20 November 2010 Pekan Entrepreneurship Dunia (Global Entrepreneurship Week) akan menghubungkan orang-orang yang berasal dari seluruh dunia melalui kegiatan lokal, nasional, dan global yang dirancang untuk membantu mereka mengeksplorasi potensi yang mereka miliki sebagai orang yang pertama kali memulai dan inovator. Para murid dan pendidik, entrepreneur, pemimpin usaha, pejabat pemerintahan, media dan masih banyak lainnya akan berpartisipasi dalam serangk