Postingan

Jika Berpikir Bisa, Maka Anda Bisa

Jika anda berpikir anda kalah, maka seperti itulah anda, Jika anda pikir anda tidak berani, Maka anda memang tidak berani, Jika anda ingin menang, tetapi anda berpikir anda tidak akan bisa, Maka hampir pasti anda tidak akan menang. Jika anda berpikir anda akan kalah , anda telah kalah, Karena didunia ini kita tahu, Kesuksesan dimulai dari harapan seseorang, Semuanya dimulai dari pikiran. Jika anda berpikir anda adalah orang Unggulan, Maka seperti itulah anda, Anda harus berpikir tinggi untuk meningkat, Anda harus yakin dengan diri sendiri sebelum Anda bisa memenangkan hadiahnya. Perjuangan hidup tidak selalu berpihak, Pada orang-orang terkuat atau tercepat, Tetapi cepat atau lambat , orang yang menang, Adalah orang yang berpikir DIA BISA ! (disarikan dari Buku MAXIMIZE Your Potential karangan R.IAN SEYMOUR)

Perjalanan Menuju Kebahagiaan

Gambar
oleh Brian Tracy *)  Judul Asli: The Journey To Happiness Kunci kebahagiaan adalah sederhana dan kompleks. Ini adalah hasil dari total lebih dari 2000 tahun filsafat, psikologi, spekulasi dan diskusi tentang makna dan sumber kebahagiaan. Dari Aristoteles pada 340 SM sampai para pemikir modern, pembicara dan penulis hari ini, tombol untuk kebahagiaan hampir tidak berubah sama sekali. Hal ini sama untuk hampir semua laki-laki dan perempuan, di semua negara dan situasi dan dalam semua bidang kehidupan. Kunci kebahagiaan adalah: mendedikasikan diri pada pengembangan bakat alam dan kemampuan Anda dengan melakukan apa yang Anda sukai, dan melakukannya dengan lebih baik dan lebih baik, dalam pelayanan penyebab yang lebih besar daripada diri sendiri. Ini adalah pernyataan yang besar dan komitmen besar. Merasa bahagia mengharuskan Anda mendefinisikan hidup Anda dalam istilah Anda sendiri dan kemudian melemparkan sepenuh hati Anda dalam menjalani kehidupan Anda sepenuhnya. Di satu sisi, keb

Yan Hui dan Jabatannya

Gambar
Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat sebuah toko kain sedang dikerumuni banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat. Pembeli berteriak: “3×8 = 23, kenapa kamu bilang 24?” Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: “Sobat, 3×8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi”. Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: “Siapa minta pendapatmu?Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan”. Yan Hui: “Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?” Pembeli kain: “Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?” Yan Hui: “Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu”. Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi menemui Confusius. Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: “3×8 = 23

Menangkap Makna

Gambar
Ada perbedaan yang besar antara alam pikir dengan alam rasa. Ada jarak yang cukup lebar antara alam indrawi dengan alam maknawi. Kita memiliki anugerah pikir dan rasa, yang dengan keduanya kita dapat menciptakan karya dan inovasi yang indah dan bermakna. Alam pikir adalah alam cipta, yang dengannya kita mengatur berbagai alur logika yang bertebaran. Dengan alam pikir kita menyatukan berbagai ide menjadi sebuah karya demi memenuhi ruang kebutuhan indrawi. Alam pikir mengandung lalulintas yang senantiasa sibuk dan ramai. Ketika anda sedang duduk di sebuah bangku taman, ditemani secangkir kopi panas dan berbatang-batang rokok. Entah sudah berapa teguk kopi anda hirup, berapa batang rokok sudah anda hisap ketika anda duduk di situ, orang lain hanya melihat betapa anda sedang santai menikmati suasana di taman itu. Tetapi andalah yang paling tahu, betapa sibuknya dan ramainya pikiran anda. Betapa padatnya lalu lintas berpikir anda hari itu, bahkan cenderung macet. Andalah yang paling tahu

Tips Menjadi Manusia Efektif

Gambar
Melanjutkan tulisan tentang meraih kebahagiaan dengan menjadi manusia efektif, maka kali ini saya mencoba mengurai sedikit tips bagaimana menjadi orang yang efektif. Sebelum melanjutkan, kita perlu menyamakan persepsi lebih dulu mengenai gambaran manusia efektif, sekadar mereview ulasan tulisan sebelumnya. Bayangkan di depan anda ada sebuah dinding tembok yang kokoh, berdiri perkasa, bermanfaat bagi banyak sekali kepentingan manusia dan makhluk. Seandainya ilusi kita tentang tembok dapat menembus ke dalam tembok itu, hal apakah yang bisa kita lihat? Bukankah akan nampak sebuah susunan bata yang teratur rapi, satu sama lain saling menempel kokoh, terjadi harmonisasi yang tampak indah, dan satu kesatuan yang kokoh. Tetapi, tembok tersebut akan lebih gampang dirobohkan, jika salah satu bata rusak atau lemah, karena mulai terjadi ketidak sinkronan, ketidakharmonisan di dalamnya. Begitulah, di dalam kelompok atau organisasi, jika ada salah satu anggota kelompok yang tidak efektif, maka aka

MERAIH KEBAHAGIAAN DENGAN MENJADI MANUSIA EFEKTIF

Gambar
Bagaimana menjadi manusia efektif? Banyak sekali artikel, buku, video, dan lain-lain media yang mengungkapkan tentang ini, bahkan mungkin saking banyaknya, membuat anda bosan membaca atau mendengarnya lagi. Anda bosan, terutama karena selalu gagal dalam mencoba memperbaiki diri? Atau anda justeru semakin merasa ‘ngambang’ tidak tahu lagi apa sebenarnya yang dimaksud dengan manusia efektif, karena banyaknya bacaan, ceramah, seminar, atau pelatihan pengembangan diri yang memberikan definisi yang beragam. Apapun keadaan diri anda, semoga tidak menjadikan diri putus asa, tidak kehilangan harapan dalam memperbaiki keadaan diri sekarang. Itu artinya anda akan tetap meneruskan membaca artikel sederhana ini. Baiklah, berarti anda memang bukan termasuk yang putus asa, buktinya masih membaca artikel ini, hehe kalau tidak, tentu anda sudah terjun dari lantai teratas sebuah mall. Lho, apa hubungannya artikel ini dengan terjun dari lantai atas sebuah mall? Eit, entar dulu. Memang ada hubunganny

....Narsiskah Anda?

Gambar
Sobat, saya mau berbagi sedikit tentang istilah ‘narsis’ yang sering kita dengar bahkan mungkin gunakan sehari-hari. Jujur saja pada mulanya saya juga penasaran tentang istilah itu apa sih makna sebenarnya. Setelah baca sana-sini, akhirnya saya dapat kesimpulan. Ternyata yang dimaksud dengan narsis itu tidak lain perasaan mencintai diri sendiri. Konon kata narsis didapatkan dari legenda Yunani, yang tidak lain dari seseorang yang bernama Narcisuss yang jatuh cinta pada bayangan dirinya ketika terpantul di permukaan sebuah danau. Nah, lalu kata narsis dipakai untuk menyebut orang yang terlalu kagum, bangga, dan memuja diri sendiri, kadang istilah narsis juga populer diplesetkan sebagai tindakan orang-orang yang rajin berfoto-foto. Jika kita sudah tahu makna narsis itu sebagai kecintaan pada diri sendiri, lalu baikkah orang yang ‘mengidap’ narsis ? Untuk menjawab pertanyaan di atas, mari kita lihat sisi lain. Kita sering menemukan orang (atau jangan-jangan kita sendiri?)

Andalah Perahu Kokoh Itu

Gambar
Anda adalah perahu kokoh yang sanggup menahan beban, terbuat dari kayu terbaik, dengan layar gagah menyongsong angin. Kesejatian Anda adalah berlayar mengarungi samudera, menembus badai dan menemukan pantai harapan. Namun sehebat apapun perahu diciptakan, tidak ada gunanya bila hanya tertambat di dermaga. Sehebat apapun diri anda, tidak ada gunanya jika tertambat di masa lalu anda. Dermaga adalah masa lalu anda, tali penambat itu adalah ketakutan, keresahan, penyesalan, perasaan gagal dan persasaan negatif lainnya yang ada dalam diri anda. Jangan buang percuma seluruh daya kekuatan yang dianugerahkan pada anda. Jangan biarkan masa lalu menambat anda di situ. Lepaskan diri anda dari perasaan-perasaan negatip itu. Berlayarlah. Bekerjalah. Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan dan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan anda dengan keberhasilan adalah masalah yang menantang. Di situlah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus seg

Bagaimana Jika Telanjur Dibohongi?

Gambar
Pada postingan yang lalu tentang kebohongan , berkaitan dengan bagaimana mendeteksi sinyal-sinyal kebohongan dari karakter seseorang, gunanya untuk mencekal (cegah dan tangkal) agar kita tidak terjebak dengan kebohongannya. Ini tentu saja berharap kebohongan pada kita tidak benar-benar terjadi, atau setidaknya kita mampu menghindari dari sasaran pembohongan (bukan menghindari orangnya). Lalu bagaimana kalau kita sudah telanjur dibohongi? Sepertinya semua orang pasti pernah dibohongi, bagaimana rasanya? Kecewa, jengkel, sakit hati, patah hati, dendam? Perasaan-perasaan seperti itu dijamin seratus persen akan menimbulkan masalah psikis dan klinis buat kita. Bukankah akan menimbulkan masalah baru? Oleh karena itu, sangat dianjurkan: buang jauh-jauh perasaan itu! Ambil contoh, misalnya kita sudah telanjur sayang pada seseorang, segala perhatian, materil dan non materil sudah tercurah padanya. Ternyata di kemudian hari ditemukan fakta dan bukti-bukti bahwa yang bersangkutan telah berkhia

Kebohongan

Gambar
Ada seorang teman yang mengeluh pada saya, ia seringkali merasa dibohongi oleh orang lain. Padahal sudah berusaha waspada. Lalu dia bertanya, bagaimana sih caranya mengenali seseorang yang tergolong pembohong? Memang menyakitkan bila kita dibohongi orang lain. Apalagi kalau kebohongan itu menyangkut hal-hal yang serius. Ada juga sih kadang-kadang, walau tahu kita dibohongi, tapi senang juga. Seorang isteri yang bilang pada suaminya: kamulah satu-satunya lelaki paling perkasa di dunia ini. Maka, si suami hatinya berbunga-bunga, walaupun sadar bahwa kata-kata isterinya tadi bohong belaka. Begitu juga jika suami berkata: kamulah pelabuhan cinta terakhirku.....oh alangkah indahnya kebohongan seperti ini. Tapi kalau kita mau jujur, siapa sih yang tidak pernah berbohong? ....rasanya kok tidak ada yang acung jari, ya. Kebohongan yang harus kita hindari, baik dari orang lain maupun diri sendiri tentunya adalah kebohongan yang dapat merugikan kita atau orang lain. Dan, yang perlu kita ing

Makna Kebahagiaan?

Gambar
Suatu hari di tengah hujan deras, berjalan sepasang suami isteri. Tangan kanan sang suami memegang erat payung berukuran sedang yang hanya cukup melindungi kepala keduanya dari hujan. Sementara tangan sebelah kirinya memeluk bahu sang isteri, dan sang isteri  membalas dengan tangan kanannya memeluk erat pinggang suaminya. Sedangkan tangan kiri sang isteri memegang erat dua buah helem butut.  Keduanya berjalan perlahan sambil sesekali kaki mereka berusaha menghalau genangan air yang sudah menutupi mata kaki mereka. Perjalanan masih cukup panjang menuju ke rumah mereka, kira-kira setengah jam lagi. Sambil mencoba menatap wajah suaminya yang sudah berembun karena hujan, namun embun itu tidak cukup menutupi wajah suaminya  yang mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan dan tampak letih, sang isteri lalu bersuara:”Bang, seandainya motor kita tidak mogok, tentu kita sudah sampai ke rumah ya, bang?” sang suami, tidak menjawab,  dan tidak juga berani menatap mata sang isteri, tidak sampai hati.