Blog Yafiz

NLP mengasumsikan bahwa seseorang berperilaku berdasarkan apa yang dipersepsikannya mengenai dunia luar, bukan berdasarkan pada realitas yang sebenarnya. Fakta yang kita lihat, dengar, dan rasakan sesungguhnya hanyalah persepsi kita terhadap fakta, sebagai "REALITAS BUATAN" yang dipetakan oleh cara berpikir kita. Persepsi hanyalah pemaknaan dan penilaian dari diri kita sendiri atas sebuah rangsangan atau kejadian yang kita alami (stimulus).  Begitulah mengapa pesan yang kita sampaikan kepada orang lain seringkali dimaknai berbeda karena faktor persepsi ini, sehingga respon lawan bicara kita tidak sesuai dengan keinginan kita. Ini menjadi masalah, apabila respon tersebut berupa reaksi yang negatif. Untuk mengubah keadaan tersebut, kita dapat menggunakan teknik REFRAMING. Yuk belajar menyusun kalimat reframing!

Melanjutkan sesi pembelajaran bagaimana mengembangkan komunikasi efektif, yang pada video sebelumnya telah dibahas tentang memahami mekanisme kerja otak dalam memengaruhi cara kita berkomounikasi, dilanjutkan dengan NLP tools: rapport building, metafora, dan VAK. Nah, kali ini dibahas tentang FRAMING, sebagai salah satu tools lainnya dalam berkomunikasi. Di sini kita belajar bagaimana mengemas/membingkai kalimat yang dapat memengaruhi pikiran orang lain. #NLPtools #framing #komunikasiefektif #

Nasi kuning biasanya hadir pada saat-saat peringatan atau syukuran atas peristiwa tertentu. Di Banjarmasin, atau Kalsel umumnya, nasi kuning tersedia setiap hari, dijual pedagang kecil maupun rumah makan besar. Ada orang yang gemar makan nasi kuning hampir setiap hari. Apabila dikaitkan dengan asumsi yang umum, ini artinya yang makan nasi kuning setiap hari, dia syukuran atau bersyukur setiap hari. Ya, kita wajib bersyukur setiap hari dan setiap saat, atas nikmat yang diberikan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Begitulah kira-kira filosofi yang terkandung dalam sebungkus nasi kuning.... :) menurut saya.

Video ini menjawab pertanyaan mahasiswa dan dosen bagaimana mensitasi langsung dari Google Scholar dan jurnal, serta hasilnya tersimpan otomatis di EndNote

Ada kecenderungan manajer melakukan manajemen laba ( earning management ) di dalam melaporkan informasi keuangan perusahaan. Dalam hal ini manajer berusaha memengaruhi informasi keuangan yang dibutuhkan stakeholder yang ingin mengukur kinerjanya dan kondisi perusahaan. Hal ini terjadi karena adanya konflik kepentingan antara manajer sebagai agen dan owner/pemegang saham sebagai prinsipal, dikenal sebagai efek a gency theory (Jensen & Meckling, 1976). Untuk kepentingannya, manajer melakukan intervensi terhadap penyajian laporan keuangan, karena dia pemilik informasi. Sedangkan owner/pemegang saham nyaris tak punya akses melakukan itu, sehingga sangat bergantung pada informasi yang disajikan. Intervensi itu dilakukan manajer masih dalam kerangka standar akuntansi, artinya tidak bertentangan dengan standar akuntansi, yaitu masih menggunakan metode dan prosedur akuntansi yang diterima dan diakui secara umum. Meskipun begitu, standar akuntansi tidak menganjurkannya, karena dapat me

Sharing ini tentu hanya berlaku bagi mahasiswa atau dosen yang belum berpengalaman melakukan submit naskahnya ke jurnal terindeks scopus atau indeks reputasi internasional lainnya. Yang udah pengalaman, monggo lewat aja yaaa......syukur-syukur kalau mau bantu nambahin infonya. Yang ditulis di sini, pun hanya sebatas point tertentu yang jarang disinggung di pelatihan atau sosialisasi (karena bbrp kali saya ikut pelatihan - banyak yang tidak singkron d engan praktiknya -atau mungkin praktiknya sudah berubah). Inipun belum tentu berlaku untuk semua jurnal. Ada juga jurnal yang tidak mensyaratkan seperti yang saya sebutkan di bawah. Di antara hal penting itu adalah: 1. Lakukan proofreading 2. Lakukan pengecekan plagiasi. Bila similaritas Anda di atas 30%, janganlah banyak berharap. Turunkan dulu sampai di bawah 20 % paling aman. 3. Hapus identitas file Anda: klik kanan pada nama file, liat di situ jangan sampai nama author tertera nama Anda . 4. Siapkan nama-nama experts (min